Kelompok kerja adalah kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi informasi dan membuat keputusan untuk membantu setiap anggota melakukan kawasannya tanggung jawab. Sdgkan tim kerja menghasilkan positif sinergi melalui upaya koordinasi.
TIPE-TIPE TIM
PROBLEM-SOLVING
TEAMS
Dalam memecahkan persoalan tim,
anggota berbagi ide atau memberikan saran tentang bagaimana proses bekerja
SELF-MANAGED
WORK TEAMS
Self-managed tim itu adalah kelompok
karyawan yang banyak terlibat dan dilimpahi banyak tanggung jawab dari pengawas
mereka
CROSS-FUNCTIONAL TEAM
Tim lintas-fungsional
adalah sarana efektif untuk memungkinkan orang dari daerah yang beragam dalam
sebuah organisasi untuk pertukaran informasi,
mengembangkan ide-ide baru dan memecahkan masalah, dan mengkoordinasi
proyek-proyek kompleks.
VIRTUAL
TEAMS
Tim virtual menggunakan teknologi komputer untuk berhubungan
bersama anggota yang tersebar secara fisik untuk mencapai tujuan yang sama.
Contohnya lewat conference video secara online.
CREATING
EFFECTIVE TEAMS
Komponen kunci untuk membentuk suatu
tim yang efektif dapat dibagi menjadi 4 kategori :
1.Work design
Kategori
dari work design seperti kebebasan dan kemandirian, kesempatan untuk
memanfaatkan kemampuan dan talenta yang berbeda, kemampuan untuk
mengidentifikasi tugas, dan bekerja pada tugas atau proyek yang memiliki dampak
yang substansial pada yang lainnya.
2.Composition
Kategori ini mengandung :
1.Abilities of Members
2.Personallity
3.Allocating Roles and Diversity
4.Size of Teams
5.Member Flexibility
6.Member Preferences
3.Contextual
Terdapat 3 faktor kontekstual paling
signifikan yang terhubung pada performa tim,antara lain adalah: sumber-sumber
yang memadai, kepemimpinan dan struktur,performa evaluasi dan sistem hadiah
4.Process
Kategori ini termasuk komitmen anggota
dengan tujuan bersama, pembentukan tujuan suatu tim yang spesifik, keberhasilan
tim, level konflik yang dapat dikelola, dan pengurangan kemalasan social.
TURNING
INDIVIDUALS INTO TEAM PLAYERS
TANTANGAN
Tantangan utama dalam penerapan work
teams adalah sifat individualistis. Tantangan akan semakin besar apabila budaya
nasional sebuah negara bersifat individualistis yang tinggi dan tim
diperkenalkan kepada organisasi yang secara historis sudah menerapkan
penghargaan individu
SHAPING TEAM PLAYERS
Beberapa alternative yang bisa
dilakukan manajer untuk merubah individualistis menjadi pekerja dalam team :
· Selection
Bila menghadapi beberapa karyawan yang tidak memenuhi kualifikasi team, manajer dapat melakukan beberapa hal, yaitu menyediakan sarana agar karyawan bisa berlatih sebagai anggota team, mentransfer karyawan ke unit lain yang tidak membutuhkan kerja sama team, atau yang terakhir adalah tidak menggaji karyawan.
Bila menghadapi beberapa karyawan yang tidak memenuhi kualifikasi team, manajer dapat melakukan beberapa hal, yaitu menyediakan sarana agar karyawan bisa berlatih sebagai anggota team, mentransfer karyawan ke unit lain yang tidak membutuhkan kerja sama team, atau yang terakhir adalah tidak menggaji karyawan.
· Training
Menyediakan training agar karyawan bisa merasakan kepuasan bekerja sama dalam team.
Menyediakan training agar karyawan bisa merasakan kepuasan bekerja sama dalam team.
· Rewards
Sistem reward dibutuhkan untuk mendorong perkembangan anggota team.
Sistem reward dibutuhkan untuk mendorong perkembangan anggota team.
CONTEMPORARY
ISSUES IN MANAGING TEAMS
TEAMS
AND TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
Esensi dari TQM adalah proses perbaikan,
dan keterlibatan karyawan merupakan suatu hal yang penting dalam proses
perbaikan. Dalam merancang kualitas tim pemecah masalah, management Ford
mengidentifikasi 5 sasaran, tim tersebut harus :
- Cukup kecil untuk menjadi efisien dan efektif
- Terlatih dalam kemampuan (skill) yang akan di butuhkan
- Mempunyai alokasi waktu yang cukup untuk memecahkan masalah yang dituju
- Diberikan wewenang untuk mengatasi masalah dan menerapkan perbaikan
- Setiap tim memiliki perwakilan yang ditunjuk dalam pekerjaannya untuk dapat menyiasati hambatan yang timbul
TEAMS AND WORKFORCE DIVERSITY
Tim yang heterogen memberikan banyak
pendapat yang beragam untuk di diskusikan sehingga meningkatkan kemungkinan
adanya berbagai macam solusi yang unik dan kreatif untuk pemecahan masalah.
REINVIGORATING MATURE TEAMS
Sebuah tim yang dewasa (matang) sangat
rentan terhadap pemikiran kelompoknya. Para anggota mulai percaya bahwa mereka
dapat membaca pikiran setiap orang sehingga mereka mengamsumsikan bahwa mereka
tau apa yang setiap orang pikirkan. Akibatnya, anggota tim menjadi enggan untuk
mengungkapkan pikiran mereka dan kemungkinan kurangnya tantangan pada setiap
orang.
4 saran untuk memperkuat mature teams:
- Menyiapkan para anggota untuk berhadapan dengan masalah pendewasaan
- Memberikan pelatihan yang menyegarkan
- Memberikan pelatihan lanjutan
- Mendorong tim untuk menganggap pengembangan yang telah dilakukan sebagai pengalaman