1.
Kepribadian
·
Kepribadian adalah segala corak perilaku yang
khas dan unik dan dapat diperkirakan dimiliki atau ada pada diri seseorang, dan
seringkali dipergunakan sebagai reaksi yang alami atau sebagai alat untuk
menyesuaika diri terhadap segala sesuatu hal yang terjadi di sekitar seseorang
·
Faktor
faktor yang dapat menjadi penentu kepribadian seseorang, yaitu :
o
Keluarga (keturunan)
§
Merujuk pada faktor genetika seseorang, misalnya
yang berkaitan dengan fisik yaitu tinggi badan, bentuk wajah, warna mata, warna
rambut, bahkan sifat-sifat dan penyakit-penyakit tertentu.
o
Lingkungan
§
Lingkungan memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam kepribadian seseorang, karena dalam lingkungan lah seorang pribadi dapat
menangkap nilai-nilai atau norma-norma yang akan dia terapkan dalam hidupnya
§
Misalnya saja ketika seorang anak dari keluarga
yang baik dan taat akan Allah, namun jika lingkungan tempat ia tinggal memiliki
pengaruh yang buruk dan imannya tidak cukup kuat, anak tersebut bisa jadi
memiliki kepribadian yang buruk juga.
·
Cara untuk mengukur kepribadian seseorang ada 2,
yaitu :
o
The Myers-Briggs Type Indicator
(MBTI) : adalah salah satu kerangka kerja kepribadian dengan 100
pertanyaan yang menanyakan kepada orang bagaimana mereka biasanya bertindak
atau merasa dalam situasi tertentu. Individu pada akhirnya akan
diklasifikasikan sebagai ekstrovet (E) dan intovert (I), sensing (S) atau
intuitif (N), berpikir (T) atau merasa (F), dan memahami (P) atau menilai (J).
Hasilnya nanti akan dirangkai seperti misalnya INTJ dalah kaum visioner, ESTJ
adalah pengorganisasi, ENTP adalah pengagas, dllnya.
o
Model lima besar : adalah 5
dimensi dasar hasil riset terbaru yang melandasi semua ciri dan meliputi
sebagian besar variasi yang signifikan dalam kepribadian manusia, yaitu :
§
Ekstraversi : mencakup tingkat kesenangan
seseorang akan hubungan. Orang yang ekstravert akan cenderung suka berkelompok,
tegas, dan mampu bersosialisasi. Kaum introvert atau tertutup cenderung
pendiam, malu-malu, dan tenang.
§
Kemampuan untuk bersepakat : merujuk pada kecenderungan
untuk tunduk pada orang lain. Orang yang skornya tinggi akan memiliki sifat
kooperatif, hangat, dan percaya. Sedangkan yang rendah akan dingin, tidak mampu
bersepakat, dan antagonistik.
§
Sifat mendengarkan suara hati : merupakan ukuran
dari keandalan. Orang yang peka terhadap suara hatinya sendiri, akan memiliki
sifat bertanggung jawab, terorganisir, dapat dipercaya, dan gigih. Sedangkan
yang sebaliknya akan mudah bingung, tidak memiliki pengaturan (tidak
terorganisir) dan tidak dapat diandalkan.
§
Stabilitas emosional : merujuk pada kemampuan
untuk bertahan terhadap stress atau tekanan yang dialai. Orang yang memiliki
skor tinggi akan cenderung memiliki sifat tenang, percaya diri, dan aman.
Sedangkan yang sebaliknya akan cenderung memiliki sifat gelisah, cemas, gugup, mudah
tertekan, dan merasa tidak aman.
§
Keterbukaan terhadap pengalaman : merujuk pada
minat individual dan kekaguman individu terhadap hal baru. Orang yang terbuka
cenderung memiliki sifat kreatif, ingin tahu, dan sensitif secara artistik.
Sedangkan yang sebaliknya akan memiliki sifat konvensional dan menemukan
kenyamanan dalam keakraban.
·
Kepribadian utama yang mempengaruhi perilaku
organisasi, yaitu :
o
Machiavellinisme
§
Adalah tingkat di mana seorang individu yang pragmatis,
mempertahankan jarak emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting daripada
proses.
o
Self-Esteem
o
Self- Monitory
§
Pemantauan diri adalah kemampuan seseorang untuk
menyesuaikan perilakunya dengan faktor situasional eksternal. Individu
dengan tingkat pemantauan diri yang tinggi menunjukkan kemampuan yang sangat
baik dalam menyesuaikan perilaku dengan faktor-faktor situasional eksternal.
o
Risk Taking
o
Type A personality
§
keterlibatan secara agresif dalam perjuangan
terus-menerus untuk mencapai lebih banyak dalam waktu yang lebih sedikit dan
melawan upaya-upaya yang menentang dari orang atau hal lain. Ciri-cirinya
adalah selalu bergerak, berjalan, dan makan dengan cepat , mudah merasa tidak
sabaran, berusaha keras untuk melakukan atau memikirkan dua hal pada saat yang
bersamaan, tidak dapat menikmati waktu luang, terobsesi dengan angka-angka,
mengukur keberhasilan dalam bentuk jumlah hal yang bisa mereka peroleh.
o
Locus of controll
§
kendali
individu atas pekerjaan mereka dan kepercayaan mereka terhadap keberhasilan
diri. Dibagi menjadi 2, yaitu : lokus pengendalian internal dan
eksternal
·
Personality and National Culture
o
Kebudayaan yang ada dalam suatu negara dapat
mempengaruhi karakter masyarakat yang ada di negara tersebut
·
Achieving personality fit (pencocokan karakter individu
dengan suatu pekerjaan tertentu), jadi dalam pencarian tenaga kerja atau
karyawan baru pihak perusahaan mulai memilkah kemampuan yang dimiliki calon
pekerjanya dan disesuaikan dengan jenis-jenis pekerjaan yang akan dilakukan
oleh mereka.
·
John Holland personality-job theory
o
Teori ini didasarkan pada gagasan kesesuaian antara karakteristik
kepribadian individu dan lingkungan kerjanya
o
Holland
menyajikan enam tipe kepribadian yang dimana masing-masing dari enam jenis kepribadian
memiliki lingkungan kerja kongruen dan mengusulkan bahwa kepuasan dan
kecenderungan untuk meninggalkan pekerjaan tergantung pada sejauh mana
individu-individu berhasil sesuai dengan kepribadian mereka dengan lingkungan
kerja.
o
Teori
ini berpendapat bahwa kepuasan tertinggi dan omset terendah ketika kepribadian
dan pekerjaan dalam perjanjian. Individu sosial harus dalam pekerjaan sosial,
orang-orang yang konvensional dalam pekerjaan konvensional, dan sebagainya. Poin-poin
penting dari model ini adalah bahwa :
§
ada
yang tampaknya perbedaan intrinsik dalam kepribadian antara individu-individu,
§
ada
berbagai jenis pekerjaan
§
orang-orang
di lingkungan pekerjaan kongruen dengan tipe kepribadian mereka harus lebih
puas dan kurang mungkin untuk secara sukarela mengundurkan diri daripada harus
orang dalam pekerjaan kongruen.
·
The Person-Organization Fit
o
Organisasi
pada zaman sekarang menghadapi
lingkungan yang dinamis dan terus berubah, oleh karena itu mereka membutuhkan karyawan yang mampu mengubah tugas menjad mudah dan
mampu memeperlancar gerak organisasi tersebut. Mungkin akan lebih penting jika
kepribadian yang dimiliki oleh karyawan sesuai dengan karakteristik organisasi
tersebut, daripada dengan karakteristik dari pekerjaan tertentu.
2. Emosi
·
Merupakan reaksi pribadi seseorang terhadap
sesuatu (objek), berbeda dengan sifat. Contoh emosi adalah senang, marah,
gembira, tertawa, menangis, atau takut.
·
Berbeda dengan suasana hati, suasana hati tidak diarahkan pada suatu objek.
·
Emosi
bisa berubah menjadi suasana hati , ketika kita kehilangan fokus pada suatu objek.
·
Istilah yang memiliki kaitan erat dengan emosi
adalah : Affect (pengaruh), Emotions (emosi), Moods (suasana hati)
o
Pengaruh
§
istilah
yang mencakup berbagai perasaan oleh orang-orang yang pernah mengalami suatu
peristiwa.
o
Emosi
§
perasaan
intens yang diarahkan pada seseorang atau sesuatu.
o
Suasana hati
§
perasaan
yang cenderung kurang intens dibandingkan emosi dan kurang mungkin
dipicu oleh stimulus atau peristiwa tertentu.
·
Perasaan yang dirasakan oleh seorang individu
seringkali berbeda dengan emosi yang ia tunjukkan, sehingga dapat menciptakan
suatu dilema yang besar bagi seseorang, jika ini terjadi maka akan
mengakibatkan seseorang tidak dapat menjadi orang yang ramah bagi lingkungan
disekitarnya.
·
Ada berbagai macam emosi, misalnya : kemarahan, penghinaan, antusiasme,
iri hati, kekhawatiran, frustrasi, kebahagiaan, kebencian, harapan,
kecemburuan, sukacita, cinta, kebanggaan, terkejut, kesedihan, dll. Intensitas Orang-orang memberikan
respon yang berbeda terhadap rangsangan emosi. Dalam beberapa kasus ini dapat
dikaitkan dengan kepribadian individu itu sendiri.
·
Tenaga kerja Emosional yang
memerlukan frekuensi tinggi atau jangka panjang yang lebih menuntut dan
membutuhkan lebih banyak tenaga karyawan. Jadi keberhasilan seorang karyawan dalam memenuhi tuntutan emosional dari
pekerjaan yang diberikan tidak hanya tergantung pada apa emosi yang perlu
ditampilkan dan intensitas mereka, tetapi juga tergantung pada seberapa sering dan untuk berapa lama usaha
tersebut perlu dilakukan.
·
External constraints on emotions :
Organizational influences and cultural influences
·
Emosi
dapat meningkatkan kemampuan kita untuk menjelaskan dan memprediksi proses
seleksi dalam organisasi, pengambilan keputusan, motivasi, kepemimpinan,
konflik interpersonal, dan perilaku menyimpang di tempat kerja.
·
Orang
yang mengerti emosi
mereka sendiri dan pandai membaca emosi orang lain mungkin akan lebih efektif dalam mengerjakan
pekerjaan mereka.
·
Emotional Intelligence :
o
Self-awareness
(Menyadari apa yang
Anda rasakan)
o
Self-management (Kemampuan untuk mengelola emosi dan impuls)
o
Self-motivation (Kemampuan
untuk bertahan dalam menghadapi kemunduran dan kegagalan)
o
Empathy (Kemampuan untuk merasakan perasaan
orang lain.)
o
Sosial skills
(Kemampuan untuk
menangani emosi orang lain.)
·
Pembuatan keputusan dapat dipengaruhi oleh
emosi. Pendekatan tradisional yang
digunakan untuk mempelajari
pengambilan keputusan dalam organisasi telah menekankan rasionalitas. Emosi negatif dapat mengakibatkan
pencarian terbatas untuk alternatif baru dan kurang waspada dalam menggunakan informasi. Sedangkan, emosi positif dapat meningkatkan
kemampuan memecahkan masalah dan memfasilitasi integrasi informasi
·
Teori
motivasi pada dasarnya mengusulkan bahwa individu-individu termotivasi
untuk memiliki perilaku-perilaku yang dapat mengarah pada hasil yang diinginkan
·
Kemampuan
untuk memimpin orang lain adalah kualitas mendasar dicari oleh organisasi.
·
Setiap terjadi suatu konflik, dapat dipastikan
bahwa akan ada emosi yang muncul.
·
Emosi
negatif dapat menyebabkan sejumlah perilaku menyimpang di tempat kerja.
3. Studi Kasus
a. Kepribadian, emosi dan person-organization fit
Beni adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan jasa yang selalu mengutamakan nilai nilai keramahan, tanggap dan tepat waktu, maka Beni dituntut untuk memiliki sifat-sifat tersebut. Untungnya Beni lahir dan tumbuh dalam keluarga yang mengutamakan nilai-nilai tersebut, jadi tidak ada halangan bagi Beni untuk menjalankan tugasnya, hanya saja karena ini kali pertama Beni bekerja pada suatu perusahaan, ia masih tidak dapat menahan stabilitas emosi nya dengan baik, akibatnya dia tidak tahan terhadap tekanan atau stress dan terus merasa gelisah. Karena emosi negatif yang dimiliki oleh Beni menyebabkan pekerjaannya tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan oleh manajernya.
Kesimpulan : Jadi, seseorang bisa saja memiliki kepribadian-kepribadian yang diharapkan oleh sebuah perusahaan dan dengan kepribadan tersebut seseorang diharapkan dapat memberikan kontribusi kemajuan bagi suatu perusahaan, namun jika kepribadian tidak diimbangi dengan emosi yang sesuai dan dapat di kontrol, maka kepribadian yang dia miliki akan menjadi sia-sia saja. Oleh karena itu kepribadian dan emosi seseorang harus berjalan seiringan dan sesuai dengan harapan atau tuntutan tempat dia bekerja.
Gan, boleh infoin buku yg mempelajari kepribadian dan emosi ? tks
BalasHapusMifta thoha prilaku organisasi
BalasHapusMifta thoha prilaku organisasi
BalasHapussangat membantu
BalasHapus