VALUE, BEHAVIOUR, AND JOB SATISFACTION
(Nilai, Perilaku, dan Kepuasan Kerja)
A. Nilai
- Merupakan keyakinan dasar yang menjadi dasar sikap dan perilaku seseorang.
- Nilai terbagi menjadi 2, yaitu :
- Terminal Values
- Nilai yang ingin dicapai, atau yang menjadi tujuan akhir
- Instrument Values
- Nilai-nilai atau sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan (terminal values)
- Contoh penerapan terminal values dan instrument values adalah, misalnya saja seorang pelajar ingin menjadi juara 1 dikelasnya, maka keinginan tersebut disebut sebagai terminal values, sedangkan instrument values yang didapat dari kasus diatas adalah bagaimana cara anak ini mendapatkan juara 1 tersebut, seperti misalnya rajin belajar, selalu mendengarkan saat dikelas, dan rajin mengikuti kursus-kursus.
- Berdasarkan nilai yang ada, tipe pekerja dibagi menjadi 4, yaitu :
- Veterans
- Boomers
- Xers
- Nexters
- Kerangka Hofstede dalam menilai budaya, yaitu :
- Powerdistance
- atau ketidaksejajaran kekuasaan
- umumnya di negara rezim kekuatan powerdistance ini sangat tinggi, sedangkan di negara yang demokratis powerdistance nya rendah
- dalam negara yang memiliki powerdistance yang tingi seperti Indonesia, nilai yang ada dalam negara tersebut berkembang dari kekuasaan
- Individualism vs. Collectivism
- persaingan yang terjadi antar negara yang bersifat individualis dengan negara yang bersifat kelompok atau kolektiv
- di Indonesia cenderung lebih mementingkan kelompok, misalnya saja yang terjadi pada kasus korupsi di Indonesia, jika salah satu dari pejabat pemerintahan ada yang korupsi, maka dapat dipastikan sebagian besar dari bawahan-bawahan atau kolega-kolega nya juga melakukan tindakan yang sama
- Quantity of life vs. Quality of life
- persaingan yang terjadi antara orang-orang yang lebih mementingkan kualitas hidupnya dengan orang yang memntingkan kuantitas hidupnya
- di Indonesia lebih banyak orang yang mementingkan kuantitas hidupnya
- Uncertainty Avoidance
- budaya ini biasanya menjunjung tinggi keamanan dan selalu berusaha untuk menghindari resiko
- contoh : karema keadaan dan kondisi Somalia, para pebisnis tidak ada yang mau menginvestasikan uangnya di Somalia
- Long term vs. Short term
- di Indonesia memiliki budaya yang lebih mementingkan short term daripada long term nya, jadi kebanyakan orang tidak berpikir panjang terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu atau sebelum membuat suatu keputusan
- Merupakan sekumpulan mental yang sudah siap, sudah dipelajari, dan sudah diorganisasi melalui pengalaman, yang kemudian menghasilkan pengaruh khusus kepada seseorang ketika merespon kepada orang lain, atau obyek, atau sebuah situasi yang berkaitan
- Komponen sikap
- Work environment factors
- Manager style
- Technology
- Noise
- Peers
- Reward system
- Compensation plan
- Career opportunities
- Cognition
- Belief & value
- Affect
- Feeling & emotion
- Behavior
- Fungsi - fungsi sikap
- Penyesuaian atau pemanfaatan
- Pertahanan ego
- Pernyataan nilai
- Pengetahuan nilai
- hasil yang didapatkan seseorang atau seorang pekerja dari persepsi pribadi mereka atas pekerjaan yang mereka lakukan dan tingkatan dimana ada kesesuaian yang baik antara individual dan organisasi
- Ada beberapa teori tentang determinan-determinan yang membuat kepuasaan kerja, yaitu :
- Fulfillment theory (teori pemenuhan)
- Kepuasaan kerja adalah fungsi dari kebutuhan. Kebutuhan disini diartikan sebagai kekurangan atau kekosongan batiniah yang bersifat psikologis dan fisiologis yang tidak dapat dipantau atau kekosongan batiniah yang harus diisi
- Reward theory (teori imbalan)
- Kepuasaan kerja adalah fungsi dari imbalan yang diterima seseorang baik mengenai jumlah, maupun kapan waktu diterimanya
- Disperancy theory
- Kepuasaan kerja dipengaruhi oleh harapan dari pekerja. Kepuasan kerja merupakan akibat dari perbandingan antara apa yang diharapkan untuk diterima dan apa yang nyata diterima
- Equity theory (teori keadilan)
- Kepuasan kerja dipengaruhi oleh bagaimana seseorang akan memperbandingkan dengan orang lain mengenai pengorbanan dan hasil
- Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasaan kerja, yaitu:
- Kerja (work)
- Bayaran (pay)
- Promosi (promotion) & kesempatan (opportunities)
- Supervision
- Rekan kerja (co-workers)
- Kondisi waktu bekerja (work condition)
- Keamanan waktu bekerja (job security)
- Cara orang merespon dissatisfication
C. Studi Kasus
1. Kepuasan kerja dan produktivitas
Nita adalah seorang karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan yang memiliki kondisi atau suasana bekerja yang baik dan mendukung, selain keadaan yang mendukung perusahaan tempat ia bekerja juga menjunjung nilai-nilai yang sesuai dengan keinginan Nita, sehingga Nita merasa nyaman bekerja di perusahaan tersebut. Bayaran yang ia dapatkan (gaji) sesuai dengan target Nita, selain itu promosi dan kesempatan yang dibuka oleh perusahaan jika karyawannya memiliki prestasi yang baik, terbuka luas. Sehingga semangat Nita dalam bekerja sangatlah tinggi dan menjadi produktif.
kesimpulan : kepuasan kerja yang didapatkan oleh seorang karyawan, didapatkan dari kondisi atau suasana kerja, gaji, nilai-nilai perusahaan, dan faktor-faktor lain yang mendukung. Jika seorang karyawan memiliki kepuasan kerja yang tinggi terhadap suatu perusahaan, maka ia akan memiliki semangat kerja yang tinggi, dan akibatnya ia akan menjadi sangat produktif dan terus menuai prestasi, dan akibatnya perusahaan sendiri akan memiliki kemajuan yang sangat pesat, karena karyawan mereka memiliki semangat kerja yang tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar